Penulis: Ahmad Shalahudin (Semar UI) Tulisan ini mencoba untuk menyajikan tawaran baru dalam menempatkan gerakan mahasiswa dalam perkembangan kapitalisme. Apa yang tidak lekang dimakan waktu dan tidak pecah dihimpit ruang? Orang punya banyak jawaban. Bagi followers akun Twitter Fiersa Besari, mereka akan menjawab: “kenangan”. Terkadang, mereka yang patah hati kerap mengundang “kenangan” bermain dengan rinai hujan. Kehadirannya justru menghantui mereka yang bersikeras melupakannya. Lalu lenyap seketika orang mulai sungguh-sungguh mengingatnya. Kata orang-orang, kita bisa lupa nama, tapi ingat rasa. Tapi ini bukan tentang cinta-cintaan. Sebab kenangan indah tak selalu jadi barang eksklusif bagi mereka yang sedang patah hati atau jatuh…
Author: Redaksi
Penulis: Fauzi Bernama asli Wiji Widodo, dengan nama belakang ‘Thukul’ disematkan saat Wiji aktif berteater di kelompok teater Jagat. Thukul memiliki arti tumbuh, Wiji Thukul berarti biji yang tumbuh. Seniman yang juga aktivis ini Lahir di Sorogenen, Solo 26 Agustus 1963. Rezim Orde Baru sensitif dalam pandangan Wiji tak ubahnya sebongkah tembok yang harus hancur. Kepemimpinan yang dianggap otoriter dan mematikan semangat demokrasi. Di sinilah perjalanan Wiji dimulai. Dalam aktivitasnya, Wiji terlibat dalam advokasi kaum miskin dan buruh perkotaan. la juga merupakan Pimpinan Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jaker) organisasi yang bergerak melawan pemerintahan represif Orde Baru melalui jalur kesenian rakyat.…
Penulis: Suryadi A. Radjab Pengantar Editorial Semar UI Karena faktor sosio-historis di masa lalu, kaum muda kerapkali dikaitkan sebagai seorang agen pengubah. Masyarakat mengenalnya dengan pembagian angkatan yang historis, yang cukup dikenal diantarnya angkatan ’08 sebagai pelopor kebangkitan nasional, ’28 sebagai pelopor Sumpah Pemuda, ’45 sebagai pencetus kemerdekaan,’66 dan ’98 dianggap sebagai seorang orang yang berpengaruh dalam pergantian rezim. Pembabakan-pembabakan tersebut juga dibalut romantisme heroisme -seperti agent of change, guardian of value, social control, iron stock dll- yang melegenda. Terdapat perbedaan yang mencolok dari gerakan-gerakan yang dilakukan kaum muda dalam rentang tersebut. Jika sebelum 1966, kaum muda didominasi oleh demografis…
Penulis: Revin Muhammad Alsidais, Weltri Bakara Febian, Nadia Gerak-Bergerak-Pergerakan-Penggerak. Kata-kata tersebut tidak lagi terdengar asing, namun untuk menggagas arti pastinya, seringkali seseorang harus menebak-nebak. Apa itu pergerakan? Mengapa harus bergerak? Kemanakah arah gerakan ini? Secara sederhana, sebuah pergerakan memiliki tiga elemen dasar; status-quo, proses perubahan, dan tujuan. Pergerakan selalu dimulai oleh ketidakpuasan terhadap suatu keadaan. Misalnya, saat seseorang beranjak dari kasur, pergerakan dapat dimaknai sebagai ketidakpuasannya untuk terus merebah sepanjang hari. Pergerakan adalah kodrat manusia itu sendiri — sejarah menunjukan bahwa tidak ada status-quo yang berlangsung selamanya. Para penggerak sering melakukan kekeliruan dengan menyatakan bahwa ada satu tujuan yang final…