Deru angin,hujan, teriring halilintar,
hamparan pasir-puih, nyiur melambai
jajaran gunung-menggunung, membiru hutan menghijau,
laksana zamrut-melingkar di chatulistiwa
oh ....betapa cantiknya ibu-pertiwiku
melahirkan; anak-anak bangsa 'Indonesia'.
Tapi .... kaum borjuasi-komprador menguasai hajat hidup
rakyat penduduk negeri.
Menggadaikan, menjual kekayaan alam
dan tenaga kerja anak negeri
bagi kemakmuran,
oligarki penguasa .
Lima belas tahun sudah berla lu,
masyarakat korban kejahatan HAM,
berdiri menghadap istana
pada setiap aksi kamisan
menuntut 'keadilan' kan hadir,
dari hati sanubari mu.
Tetapi asamu masih dibalut, oleh ketakutan kehilangan kekuasaan,
"Keadilan' itu adalah wujut dari tali rasa yang paling dalam.
Membuahkan persatuan dan menyemai kedamai an.
Dan dia juga bisa menjadi badai,
menyapu bersih dari singgasana-kursi
KEKUASAAN MU
Depan istana Negara
thn, ke 15
Oleh; Effendi Saleh. K'65.