Diskusi terbuka yang diselenggarakan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial atau LP3ES bertajuk “Membongkar Demokrasi Viralisme: Pertarungan Politik, Netizen, dan Kasus-Kasus Penting Negara” yang dilaksanakan Senin, (20/03/2023) di Kantor LP3ES, Depok.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Dewan Pengurus LP3ES, Abdul Hamid dan menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Analisis Media Politik Lab 45, Alizen, Chief of Muslimverse Indonesia, Aziz dan Joe dari Bangsa Mahardika.
Dalam acara tersebut di latar belakangi dengan arah perkembangan demokrasi yang saat ini cepat bergerak ketika ada kejadian yang viral. Misalnya dalam awal 2023 kasus yang membuat heboh di media sosial yakni kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT), yang dimulai dari tragedi pengeroyokan anaknya. Namun kini merembet sampai analisis PPATK pada 40 rekening miliknya yang disinyalir mencapai 500 miliar Rupiah.
Merespons itu, Joe selaku perwakilan Bangsa Mahardika menekankan bahwa untuk menjelaskan fenomena tersebut perlu mengeksplorasi hubungan yang kuat antara demokrasi dan dimensi digital dan dapat dimulai dengan menentukan para pemain yang terlibat dalam konflik dan momen-momen politik.
''Membongkar relasi kekuatan demokrasi dan dimensi digital bisa dimulai dari pemetaan aktor-aktor di ruang kontestasi dan momentumnya. Media massa, Partai Politik, Politikus, tokoh dan para pendukung, Relawan, Influencers, anonim dan buzzer. Dari situ, kita bisa lihat bagaimana sistem mereka bekerja untuk tujuan kampanye politik dalam menggiring dan mendulang opini juga suara publik." ujarnya.