Penulis: Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FMIPA UI 2023
Ingin Membangun Negeri Atau Hanya Sekadar Ambisi?
Pada tanggal 12 Agustus 2022 dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra di Sentul International Convention Center, Prabowo Subianto Djojohadikusumo selaku Menteri Ketahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyatakan bahwa ia bersedia dicalonkan sebagai calon presiden (Capres) Republik Indonesia pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 (CNN Indonesia, 2022). Ini merupakan kali keempat Prabowo mencalonkan diri setelah tiga periode sebelumnya yakni pada tahun 2009, 2014 dan 2019. Banyak dipertanyakan peluang Prabowo dalam Pemilu 2024, dengan basis pemilih yang ia punya sejak 2014, kesempatannya bersaing Prabowo dengan Capres lain diragukan. Dengan kesibukannya sebagai Menteri Ketahanan, Prabowo belum banyak mempublikasikan kampanye untuk Pemilu 2024 mendatang, hal ini mengundang banyak pertanyaan apakah ia akan mengulangi strategi yang sama pada periode sebelumnya (Retia, 2022).
Pada kontestasi Pemilu 2019 sendiri, Prabowo sempat memperkenalkan visi misinya dalam membangun negara di bawah nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Dalam salah satu dari empat segmennya mengenai pilar Budaya dan Lingkungan Hidup, Prabowo memperkenalkan 18 program kerja dengan beberapa janji seperti mengatasi perubahan iklim global, penebangan liar, pencemaran hutan hingga pelestarian satwa langka (Setiawati, 2019). Ironisnya, bersebrangan dengan visi tersebut, Prabowo tercatat masih memiliki noktah hitam dalam persoalan lingkungan baik sebelum menjabat sebagai menteri Pertahanan maupun saat beliau menjabat.
Food Estate Mangkrak, Lingkungan Dirusak
Pada tahun 2020 lalu, Prabowo dipercaya oleh presiden untuk fokus dalam pengembangan proyek food estate komoditi Singkong (Natalia, 2021). Proyek yang digagas untuk mengantisipasi potensi krisis pangan akibat pandemi virus corona ini terletak pada Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas dengan Area of Interest (AOI) seluas 165.319,12 hektare (Sembiring, 2020). Penunjukkan sebagai penanggung jawab dalam proyek food estate singkong ini sejatinya sejalan dengan pernyataan-pernyataan Prabowo yang telah mendorong komoditi ini untuk menjadi bagian dari program food estate sejak tahun 2019 (The Gecko Project, 2022). Namun, dua tahun berjalan proyek food estate singkong ini justru mangkrak lantaran tidak ada hasil yang dapat dipanen (Putri, 2023). Alih-alih menjaga ketahanan pangan, kegagalan proyek ini justru memicu persoalan lingkungan baru seperti bencana banjir yang kian meluas dan berkepanjangan, serta memaksa masyarakat Dayak mengubah kebiasaan mereka dalam menanam (Pasaribu, 2023)
Sumber: Kaltengpos
Menurut Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, pembukaan lahan seluas 700 hektar untuk proyek food estate kebun singkong di Kalimantan Tengah dapat memicu banjir. Ia mengatakan, pembukaan lahan untuk proyek food estate yang dipimpin Prabowo itu menyebabkan resapan air berkurang, terutama di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan (CNN Indonesia, 2022). Tidak hanya Greenpeace Indonesia, menurut Janang Firman selaku Manajer Advokasi dan Kajian Walhi Kalimantan Tengah, banjir yang terjadi di daerah Kabupaten Gunung Mas sebelum dilaksanakannya proyek food estate memiliki ketinggian berkisar 10-40 cm, sementara kini ketinggian banjir dapat berkisar 1-1,5 meter (Gandhawangi, 2023).
Bukan hanya banjir, gagalnya proyek food estate di wilayah Kalteng ini juga memaksa masyarakat sekitar mengubah kebiasaan mereka dalam menanam (Pasaribu, 2023). Pemaksaan dalam perubahan pola tanam dari dua kali menjadi tiga kali (IP300) dalam setahun menghasilkan musibah karena pola pertanian ini tidak berhasil dan mengakibatkan gagal panen di periode tanam pertama serta hasil produksi yang tidak maksimal di periode tanam selanjutnya. Saat ini petani di lokasi food estate untuk intensifikasi seperti Desa Belanti Siam dan Gadabung Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau kembali menggunakan pola tanam (IP 200), atau pola pertanian dua kali tanam dalam satu tahun (Walhi Kalteng, 2022).
Walaupun demikian, dalam acara Global Food Security Forum pada November 2022 lalu, Prabowo masih membanggakan program food estate yang menurutnya bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan (Eryan, 2022). Dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegagalan proyek tersebut, justru hal ini semakin menegaskan bahwa ambisi Prabowo sangat berbanding terbalik dengan realitas yang ada.
Perbandingan lahan sebelum food estate (kiri) dan setelah food estate (kanan) Sumber: Citra Satelit European Space Agency, The Gecko Project
Pemain Lama Dalam Bisnis Batubara
Noktah hitam Prabowo Subianto terkait lingkungan juga tidak dapat dipisahkan dari keterlibatannya dalam industri tambang batubara. Sang bakal Capres tercatat menjadi pemilik Nusantara Energy Resources yang menaungi 17 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti kehutanan, kertas, kelapa sawit, hingga pertambangan batubara (Jatam, 2019). Dari rentetan anak perusahaan tersebut, terdapat setidaknya tujuh perusahaan yang bergerak di bidang pertambagan batubara dibawah Nusantara Energy, yakni Nusantara Wahau Coal, Nusantara Kaltim Coal, Nusantara Berau Coal, Nusantara Santan Coal, Erabara Persada Nusantara, Kaltim Nusantara Coal serta Batubara Nusantara Coal (Detik, 2013).
Sumber: Greenpeace Indonesia
Aktivitas pertambangan batubara sendiri merupakan aktivitas industri yang sangat dekat dengan pembukaan lahan serta perubahan bentang alam sehingga berpotensi besar menimbulkan kerusakan lingkungan. Keberadaan pertambangan batubara dapat menimbulkan berbagai dampak buruk khususnya terhadap lingkungan, seperti di antaranya perubahan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, terancamnya keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air serta penurunan kualitas udara (Fitriyanti, 2016). Dalam kontestasi Pemilu, keterlibatan oligarki tambang merupakan hal yang cukup penting untuk disoroti. Pengusaha tambang dapat menjadi sponsor kebutuhan kampanye bagi calon kandidat dalam Pemilu dan sebagai timbal baliknya, mereka akan diberikan keamanan investasi serta izin untuk melakukan eksploitasi. Praktik ini kemudian dikenal sebagai Ijon Politik (Jatam, 2019).
Prabowo dan Bisnis Kelapa Sawit
Selain berkecimpung di dunia politik, ternyata Prabowo Subianto juga telah berpengalaman dibidang bisnis. Ada sederet bisnis Prabowo yang cukup jarang diketahui oleh khalayak. Salah satunya adalah identitasnya beliau sebagai pemilik PT. Tidar Kerinci Agung (TKA), sebuah perusahaan berfokus yang pada industri kelapa sawit. Berpusat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dan diduga telah menyebabkan pencemaran lingkungan di tempat terkait (Arief, 2022).
Sebagaimana diketahui, kegiatan usaha sawit sendiri memiliki berbagai dampak negatif khususnya bagi lingkungan (Achmad, 2008). Hal ini didukung dengan penilaian life cycle assessment (LCA) untuk tanaman sawit yang biasa digunakan untuk menilai dampak lingkungan dari sebuah produk mulai dari tahap ekstraksi material hingga pembuangan akhir. Penilaian tersebut mengungkap tanaman sawit berdampak negatif dengan menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur air dikarenakan karakteristiknya yang membutuhkan kebutuhan air yang tinggi. Selain itu, limbah sawit juga merupakan pencemar potensial yang dapat berdampak negatif terhadap ekosistem akuatik. Bahkan, setelah 25 tahun masa panen, perkebunan sawit akan menjadi semak belukar dan/atau lahan kritis baru (Badrun, 2010).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya, menyatakan bahwa limbah pabrik milik PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) yang meluber akibat hujan deras hingga ke anak Sungai Suir di Nagari Sinamar diduga melebihi baku mutu. Luberan limbah dari PT TKA menyebabkan menghitamnya anak Sungai Suir. Disebabkan hujan deras yang membuat salah satu dari enam kolam limbah tersebut melimpah dan mengalir hingga ke anak sungai. (Arief, 2022)
Gambar Permukaan air anak Sungai Suir yang menghitam sumber: rakyatsumbar.id
sumber: liputan6.com
Mengapa Pemimpin Harus Bervisi Lingkungan?
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, mengatakan pemilihan umum atau Pemilu 2024 mendatang akan didominasi oleh kaum generasi Z dan milenial yang rentang usianya 17-39 tahun sebesar 60% berdasarkan periode survei pada 8-13 Agustus 2022. Dengan latar belakang mempunyai hak pilih sebesar 688 dari 1.192 sampe Pemilu 2014 dan sebesar 981 dari 1.192 sample telah melakukan Pemilu pada tahun 2019 (Martevalenia, 2022)
Laporan dari Bappenas menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi mengalami kerugian ekonomi hingga Rp 544 triliun dalam rentang waktu 2020-2024 akibat krisis iklim. Dari berbagai kelompok terdampak, laporan terbaru Unicef berjudul “The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis” menyebut anak muda sebagai kelompok paling rentan krisis iklim. Laporan tersebut juga didukung oleh hasil survei Yayasan Partisipasi Muda yang menunjukkan 59% anak muda Indonesia merasa isu lingkungan adalah masalah yang mendesak (Oktaviane, 2023). Oleh karena itu, para politisi, terutama Capres dalam Pemilu 2024 nanti sudah seharusnya menjadikan isu lingkungan sebagai prioritas mereka.
Refrensi:
Badrun, Y. (2010). Dampak industri perkebunan kelapa sawit terhadap lingkungan global.
Achmad . (2008). Dampak Ekologi dan Lingkungan Akibat Perkebunan Sawit Skala Besar, http://www.sawitwatch.or.id. 22-05-2008.
Febriyana, W. (n.d.). Gubernur Kalteng dampingi Menhan Prabowo Subianto Tinjau Lokasi Pengembangan Food Estate Komoditi Singkong di Desa Tewaibaru, Gunung Mas. Mmckalteng. https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/33053/gubernur-kalteng-dampingi-menhan-prabowo-subianto-tinjau-lokasi-pengembangan-food-estate-komo diti-singkong-di-desa-tewaibaru-gunung-mas
Gandhawangi, S. (2023, March 15). Pembabatan Hutan untuk ”Food Estate” Picu Banjir. kompas.id. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/03/15/pembabatan-hutan-un tuk-food-estate-picu-banjir
Indonesia, C. (2021, November 22). Greenpeace: Proyek Food Estate 700 Hektare di Kalteng Picu Banjir. Nasional. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211122103123-20-724270/greenpea ce-proyek-food-estate-700-hektare-di-kalteng-picu-banjir
Indonesia, C. (2022, August 12). Prabowo Subianto Resmi Deklarasi Maju di Pilpres 2024. Nasional.https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220812211449-617-834112/prabowo-subianto-resmi-deklarasi-maju-di-pilpres-2024
Kalteng, W. (2022, October 10). PRESS RELEASE - DIANGGAP GAGAL, WALHI KALTENG DESAK PEMERINTAH HENTIKAN PROGRAM FOOD ESTATE DI KALIMANTAN TENGAH -.
http://walhikalteng.org/2022/10/10/press-releasedianggap-gagal-walhi-kalte ng-desak-pemerintah-hentikan-program-food-estate-kalimantan-tengah/
Pasaribu, Q. (2023, March 15). Food estate: Perkebunan singkong mangkrak, ribuan hektare sawah tak kunjung panen di Kalimantan Tengah. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c2ez8gm679qo
Putri, M. H. (2023, June 9). Gagal Tugas Prabowo Panen Singkong di Proyek Food Estate. IDN Times.https://www.idntimes.com/news/indonesia/melani-hermalia-putri/gagal-tug as-prabowo-panen-singkong-di-proyek-food-estate?page=all
Sembiring, L. J. (1970, January 1). Ini Lokasi Food Estate, Sang Penyelamat dari Krisis Pangan. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200703091139-4-169915/ini-lokasi-fo od-estate-sang-penyelamat-dari-krisis-pangan
Arief. (2020, January 13). Limbah PT Tidar Kerici Agung Diduga Cemari Lingkungan. rakyatsumbar.idLimbah PT Tidar Kerici Agung Diduga Cemari Lingkungan - rakyatsumbar.id
Ananta, Yanurisa. (2019, February 17). Prabowo: Pisahkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. cnbcindonesia.com https://www.cnbcindonesia.com/news/20190217212420-4-56002/prabowo-pisahkan-kementerian-kehutanan-dan-lingkungan-hidup.
Dewi, Kartika Retia. (2022, August 8). Melihat Peluang dan Strategi Prabowo Saat Kembali Maju di Capres 2024. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/14/120500665/melihat-peluang-dan-strategi-prabowo-saat-kembali-maju-di-capres-2024.
Iqbal, Muhammad. (2018, September 24). Melihat Visi & Misi Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180924151734-4-34483/melihat-visi-misi-p rabowo-sandiaga-di-pilpres-2019
Jong, Hans Nicholas. (2023, May 24) LSM: Food Estate Penyebab Deforestasi dan Rusaknya Lahan Gambut. mongabay.co.id LSM: Food Estate Penyebab Deforestasi dan Rusaknya Lahan Gambut - Mongabay.co.id : Mongabay.co.id
Farisa, Chusna Fitria. (2023, March 1). Pilpres 2024 Diprediksi Diikuti 3 Capres: Ganjar, Prabowo, dan Anies. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2023/03/01/05500061/pilpres-2024-diprediksi-di ikuti-3-capres--ganjar-prabowo-dan-anies
Martevalenia, Benedikta A. (2022, September 26). Survei CSIS: Pemilu 2024 Diisi Hampir 60 Persen Generasi Z dan Milenial. liputan6.com. Survei CSIS: Pemilu 2024 Diisi Hampir 60 Persen Generasi Z dan Milenial - News Liputan6.com
Rifandy, Josua. (202, May 9). Fakta Mengejutkan Bisnis Prabowo yang Tak Disangka-sangka. bukausaha.com. Fakta Mengejutkan Bisnis Prabowo yang Tak Disangka-sangka - Bukausaha.com Ristianto, Christofarus. (2019, February 18). Ide Prabowo Pisahkan Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup Tak Jamin Tuntaskan Masalah SDA. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2019/02/18/12345671/ide-prabowo-pisahk an-kementerian-kehutanan-dan-lingkungan-hidup-tak-jamin.
Setiawati, Mulyani Citra. (2019, February 25). Visi Misi Lengkap Jokowi dan Prabowo, Kamu Wajib Tahu Sebelum Nyoblos! idntimes.com. Visi Misi Lengkap Jokowi dan Prabowo, Kamu Wajib Tahu Sebelum Nyoblos! (idntimes.com)
Thegeckoproject. (2022, December 15). Prabowo’s food estate ambitions crash into reality. Thegeckoproject. Prabowo’s food estate ambitions crash into reality | The Gecko Project
Editor: Syahdan